(UAS) 1. Rahmi coba uraikan berdasarkan teori psikologi pendidikan yang relevan mengapa kamu dengan kelompok mainmu berfoto dengan latar gedung walikota medan yang lama serta grand aston. Serta alasan memasangnya di blog ini.
Jika ditelaah dari teori motivasi, yaitu motivasi intrinsik, dimana motivasi intrisik itu adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri). Saya dan kelompok main saya, melakukan kegiatan foto-foto itu karena kami memang senang melakukannya dan dengan tujuan untuk melestarikan tempat-tempat yang familiar yang ada di kota Medan. Kami juga termotivasi untuk bagaimana caranya kami dapat melepas penat kuliah tetapi juga bisa mengabadikan gedung-gedung yang artistik tersebut. Kami memilih tempat-tempat seperti gedung walikota lama itu karena gedung tersebut sangat artistik ditengah-tengah gedung megah yang ada dikota Medan. Tidak hanya di gedung walikota lama tersebut, kami juga berfoto didaerah Kesawan yang notabene banyak gedung lamanya dan juga di Lapangan Merdeka. Lalu kenapa saya memasang foto tersebut di blog ini? Hal ini saya lakukan karena saya ingin agar banyak dari kita semua mengetahui bahwa gedung-gedung lama di Medan juga mempunyai sisi keindahannya sendiri dibandingkan gedung-gedung megah modern yang ada sekarang. Apalagi gedung walikota lama itu sudah lama menjadi trademarknya kota Medan. Karena foto ini, tujuan saya agak sedikit tercapai, dan membawa hasil yang tidak saya duga. Ada salah seorang remaja wanita meng-add akun facebook saya karena tidak sengaja mendapati akun blog saya ketika searching di google dan melihat foto kami. Ia merasa menemukan seseorang yang memang sama-sama dari Medan. Ia menyapa saya pertama kali dengan kalimat " Hei, kamu anak Medan juga yaa.. aku suka foto kamu, Medan banget.. itu gedung yang di depan Merdeka Walk kan?? " Jujur saya merasa heran dengan sapaan dy, ketika saya tanya ternyata dia melihat foto kami yang ada di blog ini. Ia tertarik karena merasa sama-sama dari Medan dan tanpa berpikir dua kali Ia langsung mengenali latar belakang foto itu. Karena foto itu saya bisa dapat menambah teman, sekaligus mengingatkan kembali pada orang-orang Medan bahwa mereka punya sesuatu yang menjadi trademark kota nya dan bisa saling terhubung karena sebuah foto.
2. Menurut saya, kenapa ibu belum mendeliveri nilai kami, saya sesuaikan dengan ”teori perencanaan instruksional”. Perencanaan instruksional adalah pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran. Perencanaan adalah aspek penting untuk menjadi guru yang kompeten (Parkay & Mass, 2000). Setiap guru atau pengajar peru menentukan seperti apa dan bagaimana ibu akan mengajar. Rencana akan memberi rasa percaya diri, membantu untuk memasukkan topik-topik yang amat penting, dan memaksimalkan waktu pengajar di dalam kelas.
Begitu juga dengan ibu, sebagai dosen pengampu mata kuliah psikologi pendidikan, ibu pasti memiliki perencanaan instruksional dalam mengajar dikelas ini. Dimulai dari menyusun kerangka waktu , yaitu menyusun rencana waktu yang sistematis yang membutuhkan pengetahuan tentang apa-apa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya. Walaupun perencanaan adalah hal yang menjadi faktor utama dari pengajaran yang sukses, namun terkadang rencana-rencana tersebut tidak semuanya terlaksana. Seiring berjalannya waktu banyak hal-hal tak terduga yang membuat salah satu rencana tidak terlaksana. Seperti pendeliverian nilai yang belum terlaksana. Hal ini terjadi karena ibu tidak hanya mengajar di kelas psikologi pendidikan saja, ibu juga mengajar di kelas pedagogi dan andragogi. Yang membuat ibu juga harus merekap nilai untuk dua kelas tersebut yang memerlukan waktu yang tidak sebentar. Dalam perjalanannya terjadi hal-hal diluar prediksi ibu yang membuat ibu tidak dapat mendeliveri nilai kami tepat waktu.
29 Mei 2010 pukul 18.56
(UAS) 1. Rahmi coba uraikan berdasarkan teori psikologi pendidikan yang relevan mengapa kamu dengan kelompok mainmu berfoto dengan latar gedung walikota medan yang lama serta grand aston. Serta alasan memasangnya di blog ini.
31 Mei 2010 pukul 06.50
Jika ditelaah dari teori motivasi, yaitu motivasi intrinsik, dimana motivasi intrisik itu adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).
Saya dan kelompok main saya, melakukan kegiatan foto-foto itu karena kami memang senang melakukannya dan dengan tujuan untuk melestarikan tempat-tempat yang familiar yang ada di kota Medan. Kami juga termotivasi untuk bagaimana caranya kami dapat melepas penat kuliah tetapi juga bisa mengabadikan gedung-gedung yang artistik tersebut.
Kami memilih tempat-tempat seperti gedung walikota lama itu karena gedung tersebut sangat artistik ditengah-tengah gedung megah yang ada dikota Medan. Tidak hanya di gedung walikota lama tersebut, kami juga berfoto didaerah Kesawan yang notabene banyak gedung lamanya dan juga di Lapangan Merdeka.
Lalu kenapa saya memasang foto tersebut di blog ini? Hal ini saya lakukan karena saya ingin agar banyak dari kita semua mengetahui bahwa gedung-gedung lama di Medan juga mempunyai sisi keindahannya sendiri dibandingkan gedung-gedung megah modern yang ada sekarang.
Apalagi gedung walikota lama itu sudah lama menjadi trademarknya kota Medan.
Karena foto ini, tujuan saya agak sedikit tercapai, dan membawa hasil yang tidak saya duga. Ada salah seorang remaja wanita meng-add akun facebook saya karena tidak sengaja mendapati akun blog saya ketika searching di google dan melihat foto kami. Ia merasa menemukan seseorang yang memang sama-sama dari Medan.
Ia menyapa saya pertama kali dengan kalimat " Hei, kamu anak Medan juga yaa.. aku suka foto kamu, Medan banget.. itu gedung yang di depan Merdeka Walk kan?? "
Jujur saya merasa heran dengan sapaan dy, ketika saya tanya ternyata dia melihat foto kami yang ada di blog ini. Ia tertarik karena merasa sama-sama dari Medan dan tanpa berpikir dua kali Ia langsung mengenali latar belakang foto itu.
Karena foto itu saya bisa dapat menambah teman, sekaligus mengingatkan kembali pada orang-orang Medan bahwa mereka punya sesuatu yang menjadi trademark kota nya dan bisa saling terhubung karena sebuah foto.
9 Juni 2010 pukul 07.51
2. Menurut saya, kenapa ibu belum mendeliveri nilai kami, saya sesuaikan dengan ”teori perencanaan instruksional”. Perencanaan instruksional adalah pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan tertata untuk merencanakan pelajaran. Perencanaan adalah aspek penting untuk menjadi guru yang kompeten (Parkay & Mass, 2000). Setiap guru atau pengajar peru menentukan seperti apa dan bagaimana ibu akan mengajar. Rencana akan memberi rasa percaya diri, membantu untuk memasukkan topik-topik yang amat penting, dan memaksimalkan waktu pengajar di dalam kelas.
Begitu juga dengan ibu, sebagai dosen pengampu mata kuliah psikologi pendidikan, ibu pasti memiliki perencanaan instruksional dalam mengajar dikelas ini. Dimulai dari menyusun kerangka waktu , yaitu menyusun rencana waktu yang sistematis yang membutuhkan pengetahuan tentang apa-apa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya. Walaupun perencanaan adalah hal yang menjadi faktor utama dari pengajaran yang sukses, namun terkadang rencana-rencana tersebut tidak semuanya terlaksana. Seiring berjalannya waktu banyak hal-hal tak terduga yang membuat salah satu rencana tidak terlaksana. Seperti pendeliverian nilai yang belum terlaksana. Hal ini terjadi karena ibu tidak hanya mengajar di kelas psikologi pendidikan saja, ibu juga mengajar di kelas pedagogi dan andragogi. Yang membuat ibu juga harus merekap nilai untuk dua kelas tersebut yang memerlukan waktu yang tidak sebentar. Dalam perjalanannya terjadi hal-hal diluar prediksi ibu yang membuat ibu tidak dapat mendeliveri nilai kami tepat waktu.
11 Juni 2010 pukul 04.24
Rahmi,jika saja pembahasanmu untuk no.1 bisa lebih tajam tentunya skor UASmu ini bisa lebih baik.
Next time better.
Skor UASmu 85.
12 Juni 2010 pukul 08.44
alhamdulillah..
terima kasih ibu..
andai saja saya tidak terlalu bertele-tele di jawaban nomer 1 ya bu..
:))