Ketika Semua Kegiatan Dilakukan Dengan Berbasis Komputerisasi; tugas 2

Sabtu, 20 Februari 2010 23.20 by Rahmi Zuraida's bLog
Dari dulu hingga sekarang, sudah begitu banyak hal-hal yang berkembang apalagi yang berkaitan dengan teknologi. Dahulu ketika belum berkenalan dengan teknologi, semua kegiatan kita masi bersifat konvensional. Mulai dari kegiatan perkantoran, pemerintahan, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan sistem pendidikan kita yang juga mengalami perubahan. Dulu, sistem pendidikan kita masih bersifat konvensional. Pendidik menjelaskan materi belajar dengan cara tatap muka dan ceramah. Jika ada praktikum, maka akan dilakukan di laboratorium. Untuk materi-materi tambahan, bisa didapatkan dari buku-buku pegangan yang ada di perpustakaan atau toko buku. Untuk zaman sekarang, ketika semua informasi sudah berkembang dengan sangat pesat, sudah pasti sangat tidak efektif jika hanya mengandalkan informasi hanya dari buku pegangan sekolah.

E-Learning
Karena sistem pendidikan yang bersifat tatap muka dan ceramah ini terbatas oleh ruang dan waktu, terlebih juga teknologi juga semakin meningkat, maka untuk beberapa institusi pendidikan pemerintah maupun nonpemerintah menerapkan sistem e-learning untuk mengatasi masalah keterbatasan ruang dan waktu ini. E-learning tidak tergantung pada ruang dan waktu. Pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan siswa juga dapat mengakses pembelajaran kapanpun dan dari manapun. Jadi para siswa dapat mengumpulkan tugas tanpa harus bertemu dengan guru, wawasan siswa juga bisa berkembang tidak hanya terpusat pada informasi yang itu-itu saja. E-learning tidak membutuhkan ruangan yang luas sebagaimana ruang kelas konvensional, ini membuat teknologi ini telah memperpendek jarak antara pengajar dan peserta didik.

Ubiquitous Computing
Sekarang komputer sudah mulai banyak dipergunakan. Ketika dulu satu komputer dipakai bersama-sama oleh beberapa orang, sekarang satu orang sudah mempunyai satu komputer. Sekarang kita berada di era komputer pribadi (PC). Untuk berikutnya, dipercaya kita akan menuju ke era ketiga—yaitu era ubiquitous computing, yang menekankan pada penggunaan komputer kepada lingkungan bukan personal. Nantinya, kita tidak akan menyadari bahwa semua kegiatan yang kita lakukan berbasis komputer. Komputer berada di balik layar lingkungan kehidupan kita.
Ini pasti akan memudahkan kita dalam melakukan segala hal, semuanya dilakukan secara otomatis hanya kita saja yang mengoperasikannya.

Antara U-learning dan E-learning.
Bisa dikatakan bahwa u-learning adalah inovasi atau perkembangan terbaru era ketiga dari e-learning yang selama ini sudah akrab di telinga kita.
Dimasa depan, komputer dekstop digantikan oleh perangkat yang portable, kecil, mobile dan murah. Jika hal ini diterapkan ke sistem pendidikan kita, hal ini akan membawa banyak keuntungan. Saya membaca sebuah komen dari mahasiswa ITB di forum mahasiswa UNNES (Universitas Negeri Semarang) yang mengemukakan ide tentang ubiquitous learning di dalam kampus. Konsepnya adalah dengan memasukkan komputer menjadi elemen ubiquitous atau embeded system (komputer yang sudah tertanam disuatu alat). Jadi, kedepannya adalah dunia digital dimana semua akan terhubung dengan yang namanya IP (Internet Protokol), dengan cara seperti ini maka akan bisa menjadi lebih mobile. Jadi kita tidak perlu lagi mengikuti kelas, cukup menggunakan perangkat yang ada dirumah misal cable TV atau media lainnya yang dengan itu kita bisa mengikuti kelas dari seorang dosen.
Ini adalah contoh dari konsep u-learning tersebut, sungguh konsep yang menarik walaupun terkesan aneh jika dibayangkan. Tetapi inilah teknologi, ia selalu berkembang dengan pesatnya.

Ketika semua hal sudah dilakukan dengan berbasis komputasi seperti ini, sudahkah kita menjalankannya dengan maksimal?
Mungkin belum semua melaksanakannya dengan maksimal, karena pasti masih ada orang-orang yang belum terbiasa dengan sistem seperti ini. Namun, tidak ada salahnya untuk dari sekarang terus membiasakan diri dengan teknologi yang berbasis komputasi jika tidak ingin negara kita tertinggal oleh negara lain yang sudah mulai menerapkan ubiquitous computing secara bertahap di dalam pekerjaan dan sistem pendidikan mereka.

Sumber Referensi:
  • Santrock, John W, 2008. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua, Jakarta: Kencana.
  • Munir, 2008. Kurikulum Berbasis Teknologi dan Informasi, Bandung: Alfabeta

2 Response to "Ketika Semua Kegiatan Dilakukan Dengan Berbasis Komputerisasi; tugas 2"

  1. ichwalsyah Says:

    mengenai nilai nilai sosial dan moral dari dosen ke mahasiswa gimana mi ?? bisa diiyakan jika kedepanya kuliah hanya temapt transfer ilmu dan tidak transfer nilai ya mi.. [sigh]

  2. Rahmi Zuraida's bLog Says:

    nah, ini dia..
    tak pernah bertatap muka bkn berarti mengesampingkan nilai moral kan??
    tetap bisa di jaga kog..

    bener itu waL,
    bkn hanya transfer nilai aja, ilmu jg harus jalan doonnkk.

Posting Komentar